Usia 50 Tahun Keatas Masih Kerja Berat? Jaga Sendi Dengan Ini

Usia 50 Tahun Keatas Masih Kerja Berat? Jaga Sendi Dan Minum Ini Setiap Hari!

Kuli Panggul Di Pasar

Pasar tradisional merupakan tempat yang ramai dikunjungi oleh masyarakat kita. Meski fasilitasnya kurang memadai dibandingkan pasar modern, tapi tidak menyurutkan orang – orang untuk berbelanja. 

Berbelanja apa saja, dari sayuran, buah dan kebutuhan rumah lainnya. Ada yang belanja sedikit, ada pula yang belanja kulakan. 

Biasanya yang belanja banyak akan meminta bantuan para kuli panggul untuk mengangkat barang bawaan. Hanya cukup membayar sekian ribu barang yang besar dan berat langsung diantar ke kendaraan kita. 

Dan yang sering kita saksikan, para kuli panggul tersebut sudah berusia 40 tahun keatas. Benar ada yang muda, tapi tidak sedikit yang usianya sudah tua. 

Dengan usia yang sudah tua, para kuli panggul itu mengangkat beban berat ke punggungnya. Hal tersebut dilakukannya berkali – kali demi mendapatkan upah yang tidak seberapa banyak. 

Porter Di Stasiun

Di stasiun, kita juga akan melihat hal serupa yang mirip – mirip dengan para kuli panggul di pasar. Kalau di pasar disebut kuli panggul, di stasiun panggilannya porter. 

Tapi tugasnya sama, membantu membawakan barang orang lain dengan imbalan upah sekian ribu. 

Banyak penumpang kereta api yang ketika akan pergi atau datang dari jauh sambil membawa barang yang tidak sedikit. 

Ada koper, kardus dan barang bawaan lainnya. Sering kita temui ada orang, sendirian tapi barang bawaannya banyak sekali. 

Membawa dua kardus, koper, tas gendong dan tas selempang. Yang mana barang bawaan sebanyak itu pasti merepotkan. 

Lalu datanglah porter menawarkan diri untuk membawa barang bawaan ke tempat parkir atau ke tempat penjemputan. Dibawanya barang tersebut dengan dipanggul di pundak. 

Tidak berpikir seberapa berat beban barang bawaan, yang penting segera ambil peluang untuk mendapatkan rupiah. 

Setelah sampai di tempat, sang porter akan diberi upah yang telah disepakati. Tidak banyak, antara 20 ribu sampai 30 ribu rupiah.

Dan lagi – lagi, usia para porter adalah 40 tahun keatas. 

Pekerja Kuli Bangunan

Berbeda lagi dengan para kuli bangunan. Usianya relatif beragam mulai dari usia lulusan SMA sampai usia 60an tahun. 

Kuli bangunan adalah pekerjaan fisik yang tentu membutuhkan tenaga yang besar dan kuat. Pekerjaan berat seperti angkat pasir, batu, kayu dan lainnya dibawa terik matahari dari pagi hingga sore hari. 

Tidak sedikit dari kuli bangunan tersebut yang berusia diatas 50 tahun. Biasanya sudah dianggap senior dan pekerjaannya tidak terlalu banyak seperti yang muda – muda. 

Tapi yang namanya kuli bangunan, yang ringan pun bagi kita yang tidak pernah ada di dunia perkulian akan merasakan sangat berat. 

Bagi mereka ringan, berat bagi kita. 

Pedagang Keliling

Sama halnya dengan pedagang bakso atau cilor keliling yang berjalan jauh keliling komplek sambil memanggul dagangannya menawarkan jualannya. 

Membawa dagangannya sudah berat apalagi sambil berjalan keliling komplek dengan jarak yang tidak dekat. Bisa berkilo – kilo untuk menawarkan dagangan. Pindah dari satu komplek ke komplek lainnya. 

Usia pedagang tersebut biasanya sudah paruh baya menjelang 50 tahun. Sudah berat, capek, tapi tetap semangat bekerja. 

Cerita diatas adalah fakta yang kita temui di lapangan. Baik kuli panggul, porter stasiun, pedagang keliling, mereka bekerja secara halal untuk mengais rezeki. 

Di usianya yang sudah tidak lagi mudah, mereka mengangkat beban berat berkali – kali setiap hari. 

Karena tuntutan pekerjaan, mereka mengabaikan potensi cedera sendi yang bisa terjadi sewaktu – waktu. Mengangkat beban berat beresiko membuat sendi mengalami cedera. 

Seiring berjalannya waktu, orang akan mengalami penuaan dan potensi masalah sendi seperti osteoporosis dan osteoarthritis. 

Osteoporosis adalah pengapuran pada tulang dan sendi. Dimana kepadatan tulang berkurang karena usia yang bertambah semakin tua. 

Pengapuran dapat menyebabkan tulang rapuh dan mudah retak. Jika para pekerja diatas tidak memperhatikan hal ini, resiko cedera sendi pun sangat riskan terjadi. 

Mengangkat beban berat juga beresiko mengalami osteoarthritis. Dimana seseorang mengalami peradangan yang menyebabkan nyeri, bengkak dan kemerahan. 

Untuk menghindari osteoarthritis, lakukan peregangan untuk menjaga dan meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas sendi. 

Sediakan juga suplemen herbal khusus tulang dan sendi seperti susu sendi dan tulang Gamamilk Etawa Gamat.

Gamamilk mengandung susu kambing etawa yang tinggi kalsium untuk memperbaiki komposisi kepadatan tulang dan teripang emas sebagai sumber kolagen untuk kesehatan sendi. 

Dengan rutin minum Gamamilk, maka kita sudah membantu menjaga dan merawat kesehatan sendi dan tulang kita. 

Terutama untuk mereka yang bekerja dengan beban berat secara fisik, kebutuhan kalsium dan kolagen sangat penting bagi kesehatan tulang dan sendi. 

Jadi bagi usia 50 Tahun keatas masih kerja Berat? Jaga Sendi Dan Minum Gamamilk setiap hari.